Daun, si Dapur Makanan

Oktober 31, 2017

Belajar apa hari ini? Melanjutkan pengamatan dari sisa-sisa rihlah alam kemarin. Saat jalan-jalan pagi kemarin Faris berinisiatif untuk mengumpulkan daun-daun kering yang sudah berguguran di jalanan. Katanya ingin dijadikan objek pengamatan besok, mau disamakan dengan gambar yang ada di buku.
tracing huruf D untuk DAUN
Baiklah ini beberapa daun kering yang coba Faris kumpulkan dan kita pelajari hari ini.
Dengan semangat 45 membuka buku Ensiklopedia Anak Muslim 5 : Tumbuhan kami mulai menjelajahi kehebatan Allah.

Daun disebut juga dapur bagi tumbuhan, mengapa? Sebab disinilah tumbuhan memasak makanannya. Daun selalu membagikan makanan yang sudah diolah ke seluruh bagian tumbuhan. Pada daun ada bagian yang disebut kloroplas. Di bagian tersebut, para koki penghuni daun mencampurkan sinar matahari, mineral, air dan karbondioksida untuk dijadikan makanan. 

Kemarin Faris bertanya kenapa daun ada yang berwarna hijau dan ada yang berwarna merah/kuning? Kok daunnya pada jatuh ke tanah ma? 

Daun berwarna hijau karena daun menyerap cahaya matahari, saat menyerap cahaya matahari tidak semua spektrum warna cahaya matahari diserap oleh klorofil. Sebagian besar spektrum hijau dipantulkan kembali oleh klorofil. Karena itu warna hijau muncul menyelimuti warna daun.

Apa sih klorofil itu ma?
Klorofil adalah zat warna pada daun yang mampu menyerap cahaya matahari.

Apa sih spektrum itu?
Spektrum itu bagian-bagian kecil penyusun cahaya.

Daun juga memiliki zat merah yang dinamakan kariten dan zat kuning yang disebut xantofil. Saat musim hujan/dingin, zat hijau daun atau klorofil berkurang dan digantikan oleh karoten/xantofil.

Kenapa sih kok daunnya berguguran?
Saat musim hujan/dingin, akar kesulitan menemukan sumber air. Untuk mengurangi kebutuhan air pada tumbuhan, daun-daun yang sudah tua dengan ikhlas menggugirkan diri. Daun itu tidak perlu bersedih karena Allah SWT mengetahui pengirbanan setiap daun yang menggugurkan diri itu.

Allah berfirman (QS. AL An'am 59)
"Dan pada sisi-sisi Allahlah kunci-kunci semua yang ghaib ; tidak ada yang mengetahuinya kecuali Dia sendiri,  dan Dia mengetahui apa yang di daratan dan di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan Dia mengetahuiNya (pula), dan tidak jatuh sebutir biji-pun dalam kegelapan bumi, dan tidak sesuatu yang basah atau yang kering melainkan tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfudz).
Maha Besar Allah ya, nak. Bahkan sehelai daun jatuh pun Allah senantiasa mengetahuinya. Allahu Akbar

You Might Also Like

0 komentar