Bermain Peran : Dokter untuk Bobi yang Lagi Sariawani (24/10/17)

Oktober 24, 2017


Bermain peran sebagai dokter hewan yang mengobati pasiennya si bobby, buaya merah kesayangannya. Dari pagi Faris sibuk mengobati Bobi karena rupanya, buaya merahnya sedang sariawan. Dengan sigap faris membersihkan sariawan Bobi dengan kasa, kemudian memberikan obat olea agar sariawannya lekas sembuh. Itu cuplikan cerita lucu pagi ini. Dengan tergopoh gopoh pak Faris yang notabene dokter hewam itu segera bergegas menuju rumah sakit tempat ia berpraktek dan kembali menjenguk Bobi di sore hari, pulang bertugas. Geli rasanya mendengar skenario cerita yang dirancang oleh Faris.
Anak sulung saya ini hobi sekali bermain role play sejak usianya masih 2 tahun. Belakangan naru saya sadari ternyata meskipun hanya dengan bermain peran dia justru sedang belajar. Yuk, kenali jenis permainan yang satu ini dan apa saja manfaat di baliknya.
Kalau anak cewek mungkin sukanya main papa-mama dan rumah-rumahan. Anak saya di rumah suka mulai dari buka restoran prata sampai punya bengkel mobil. Dan bener banget… sambil main, mereka ngoceh sendiri!” 
Beberapa orang tua khawatir dan menganggap nggak normal anak yang suka berbicara sendiri saat bermain. Padahal, dengan bermain peran, baik itu sendirian maupun bersama anak-anak lain, ananda sebenarnya tengah melatih daya imajinasi serta daya ingatnya akan hal-hal yang pernah ia lihat, dengar dan rasakan sebelumnya. Faris senang menjadi chef dan buka restoran karena mereka kerap melihat saya memasak di dapur. Mereka juga suka bermain menservice mobil karena papanya pecinta diecast.
Role play atau pretend play ini bisa juga disesuaikan dengan kondisi saat anak-anak bermain. Misalnya, saat musim hujan seperti sekarang, saya biasanya ikut menanyakan ke Faris. ”Mas, udah musim hujan lagi nih. Ban mobil balapnya masih aman, atau udah perlu diganti? Toko bannya ada di sebelah mana?”. Setelah itu, Harsya berbagi peran dengan Irbad (yang disebut asistennya).
Nggak cuma bagus untuk mengasah daya imajinasi dan kreativitas, berdasarkan pengamatan saya sejak pertama kalinya Faris mulai bermain peran (kira-kira saat usianya 2 tahun), role play ternyata juga memberikan banyak manfaat bagi si anak karena tanpa disadari, mereka sebenarnya sedang belajar sambil bermain.

Beberapa manfaat lain dari bermain peran yang saya lihat selama ini adalah:

Mengembangkan kemampuan berbahasa.  Dengan “mengoceh” selama bermain, kosa kata anak makin banyak. Pelafalan kata pun jadi makin sempurna.
Menumbuhkan daya nalar. Bermain peran bikin anak berpikir adegan demi adegan yang akan ia lakoni, kata demi kata yang ia ucapkan. Dengan bertambahnya usia—dan rangsangan (salah satunya, orang tua sering ajak anak mengobrol & berdiskusi), anak juga akan belajar: apakah suatu adegan/kejadian/sebab-akibat masuk akal atau tidak.
Melatih kecakapan sosial. Bermain peran, terutama saat dilakukan bersama teman-teman, melatih anak untuk berbagi, berempati, bersikap sabar, antre / saling bergantian, dan mendengar maupun mengemukakan pendapat.
Meningkatkan rasa percaya diri. Apabila kita mengakui dan mendukung secara positif saat anak memutuskan sesuatu, menjadi seseorang ketika role play, harga diri dan rasa percaya diri anak pun akan terbentuk.
.
.
.
️Hari ini cuaca agak mendung berangin kemudian dilanjutkan dengan hujan. Ketika petir datang dan alarm mobil tetangga berbunyi memicu banyak pertanyaan dari Faris. Mulai dari kenapa kok kalau ada petir alarm mobil orang jadi bunyi ma?
A : PETIR merupakan loncatan muatan listrik dari awan menuju bumi ataupun awan lain. Petir memiliki suhu yang sangat tinggi sehingga udara disekitarnya menjadi naik secara tiba-tiba dan menghasilkan bunyi guntur yang sangat kuat. Guntur tersebut memiliki energi yang cukup kuat dan dapat menggetarkan benda-benda.
Ketika petir tersebut menyambar dekat dengan sebuah mobil gelombang bunyi berupa guntur tersebut dapat menggetarkan beberapa bagian mobil misalnya kaca mobil. Getaran pada bagian-bagian mobil akan menyebabkan alarm mobil akan berbunyi.
Kenapa kalau mobil faris nggak? Karena mobil faris diparkir di dalam rumah, getaran dari bunyi petir itu nggak sampai menyambar mobil faris beda dengan mobil orang yang di parkir di luar. Eh belum puas dengan jawaban emaknya faris masih saja mengejar pertanyaan kepada saya. Itu mobil mamih (tetangga sebelah rumah) meskipun diparkir di luar tidak berbunyi alarmnya. Saya jawab karena gelombang bunyinya dari petir tadi sudah diatur sama Allah jadi tidak semua bisa menggetarkan mobil bagian mobil.

Karena cuaca kueang bersahabat jika kita melakukan kegiatan outdoor maka kami memutuskan untuk membaca buku tentang siklus air dan lanjut berlatih prewriting skill dengan melanjutkan garis putus-putus pada worksheet (tracing).  Buku yang kami baca ini terbitan Tiga Ananda, insyaAllah next kami review yah. Love 💕

You Might Also Like

0 komentar