Cerita Toilet Training 2

Oktober 23, 2017


Lain lubuk, lain belalang. Beda anak, beda cerita. Cerita toilet training part 2 ini tentang pengalaman latihan toilet training anak saya yang kedua. Secara motorik anak sungsang saya ini jauh lebih cepat dibandingkan dengan kakaknya. Belum ada 3 bulan dia sudah bisa tengkurap tanpa bantuan.
Dan di usia belum ada 6 bulan sudah mahir duduk sendiri bahkan senang sekali lompat-lompat. Jadi bisa dibayangkan saat usianya 1 tahun sudah bisa apakah dia? sebelum laju jalannya bahkan Irbad sudah mahir memanjat apa saja mulai dari sofa, tralis, meja di ruang tamu bahkan rak bukupun dipanjat olehnya. Irbad bisa jalan tepat di usia 1 tahun 2minggu. Belum ada 2 minggu bisa jalan alhamdulillah Irbad sudah bagus koordinasi tubuhnya dan sedang belajar berlari.
Melihat perkembangannya yang bagus ini maka saya memutuskan untuk mulai mengajarkan toilet training kepadanya. Toilet training dimulai di usia 13 bulan dengan mencoba melepas clodi dari pagi hari hingga malam sebelum dia tidur.
Alhamdulillah hari pertama saya berjalan dengan lancar.
First trial, saya biarkan Irbad pipis di celana seharian itu sambil saya amati frekuensi pipisnya setiap berapa jam sekali. Ternyata Irbad jauh lebih peka, awalnya dia pipis sembarangan akan tetapi setelah saya bilang "Irbad, kalau mau pipis bilang sama mama dulu"  dia bisa mengutarakan meskipun belum jelas ngomongnya.
Dengan sedikit bantuan bahasa isyarat dengan memegang celana sebagai tanda dia ingin buang air kecil. Berawal dari situ latihan pipis berjalan dengan lancar meski ada sedikit kotor di lantai dan harus ada adegan mengepel itu adalah hal biasa.
Saya bersyukur sekali cerita toilet training kali ini tidak penuh dengan drama seperti masnya dulu. Untuk poopnya pun Irbad sudah berhasil poop di toilet karena sesungguhnya lebih sulit toilet training pipis dibandingkan poop.
Semoga tidak lama lagi Irbad bisa lulus toilet training, aamiin 
bye bye clodi 

You Might Also Like

0 komentar