10 alasan belum berhijab dari GREAT MUSLIMAH INDONESIA

Januari 01, 2013


Berikut adalah beberapa alasan yang biasanya dikemukakan seorang muslimah yang belum berhijab. Siapa tahu ada yang pas dengan alasanmu saat ini sehingga keinginanmu berhijab terus menerus terhambat, silakan cek penjabarannya. InsyaAllah tepat kena hatimu, dear Great Muslimah..

1. BELUM SIAP
Ini alasan yang paling sering diutarakan oleh para muslimah yang belum berhijab. Tahukah, kata siap-tidak siap, mau-tidak mau, itu urusannya dengan pribadi kita. Kita yang menentukan, bukan atas pengaruh di luar diri. Jadi ketika kita bilang “Tidak siap” dalam melakukan hal apapun, itu berarti kitanya yang memang menentukan diri kita tidak siap. Jadi, cara agar kita siap berhijab? Yakinkan kita siap, sesederhana itu. Alasan belum siap hanyalah fatamorgana buatan diri kita akibat tekanan arus modernisasi yang begitu kuat dan tajam. Wahai Great Muslimah.. yakinkan bahwa janji Allah yang kekal jauh lebih indah daripada sekedar penilaian manusia atas keindahan rambutmu.

2. MENGHIJABI HATI DULU
Ini juga merupakan alasan favorit nomor dua setelah “ketidaksiapan”. Wahai Great Muslimah.. menghijabi hati itu absurd. Tidak jelas sampai titik mana kita disebut sukses menghijabi hati. Hijabilah yang sudah jelas-jelas tampak, yang sudah jelas-jelas diperintahkan oleh-Nya. Pahamilah, menghijabi hati akan berlangsung dengan sendirinya setelah kita menghijabi kepala. Tidak yakinkah? Ya mungkin karena memang belum dicoba. Silakan dicoba dahulu, dan temukan hatimu senantiasa bergerak menuju kebaikan, lebih bershaja, anggun, dan lembut.

3. BELUM DAPET HIDAYAH
Hidayah itu sudah Allah sebar ke seluruh penjuru dunia. Tidak yakin karena tidak semua orang mendapat hidayah? Hehe.. memang betul, tidak semua orang mendapatkan hidayah yang sudah Allah sebar. Tapi bukan karena Allah tidak menghantarkan, melainkan karena pada hakikatnya hidayah itu DIJEMPUT, bukan DITUNGGU. Kalau hidayah menghampiri sesorang, biasanya sudah berubah wujud dan berganti nama menjadi azab. Ya.. kalau memang mau dihampiri hidayah tanpa berupaya, tinggal tunggu waktu datangnya azab. Hidayah dijemput melalui siapa saja, apa saja. Bahkan ketika hatimu bergetar ingin berhijab, itu sudah merupakan hidayah. Hanya sayangnya, seringkali ditepis berulang kali. Jangan menunggu hidayah itu berubah wujud.

4. TAKUT KALAU SUDAH PAKAI, NANTI DIBUKA LAGI
Pakai saja belum, sudah suudzon begitu. Hehehe. Wahai Great Muslimah, ini alasan yang dibuat-buat. Cobalah dulu kenakan, rasakan dengan hati, lihat perubahan-perubahan dalam dirimu. Rasa ingin membuka hijab setelah menggunakannya itu ilusi syaitan yang memang pada hakikatnya harus mengganggu manusia. Lagipula, sehebat apa rasa malumu ketika sudah gunakan hijab kemudia dibuka kembali. Orang begini biasanya sangat peduli dengan pendapat orang terhadapnya, makanya plinplan. Sungguh pastilah ada rasa yang tidak dapat terdeskripsikan ketika hijab menyentuh diri. Sudahlah, kenakan saja dulu, dan buktikan perkataan saya ini benar.

5. MASIH BANYAK YANG BERHIJAB TAPI MAKSIAT
Kalau bicara soal jumlah, yang tidak berhijab sambil maksiat juga banyak. Sudah maksiatnya jelas dosa, tidak berhijab pula. Paket komplit untuk membeli tiket ekspress tambah dosa. Jelaslah sudah, alasan yang ini sangat dibuat-buat. Yang jadi tolak ukur keutamaan berhijab bukanlah maksiat tidak maksiat, tapi keikhlasan dalam meraih ridho Allah. Barangsiapa ternyata menemui banyak muslimah berhijab namun perilakunya tidak mencerminkan keanggunan, maka berhusnudzanlah kemudian mantapkan hati untuk tidak mengikuti. Bahkan, jadilah perpanjangan tangan Allah untuk sampaikan pada kawan muslimah tersebut, sebagai bentuk rasa sayang kita terhadap saudari sesama Great Muslimah.

6. BERHIJAB ITU KAMPUNGAN
MasyaAllah kasar sekali ya, hehehe. Tapi tahukah, jika yang berhijab dianggap tidak gaul, seperti orang kampung.. maka yang tidak berhijab dan berpakaian ‘kurang bahan’ itu seperti manusia purba. Kenapa manusia purba? Coba diingat-ingat, zaman purba manusia tidak ada yang mengenakan pakaian, hijab apalagi. Sama dong ya, hehe. Maaf kalau kasar, tapi alasan berhijab itu kampungan pun sangat kasar. Dan parahnya, itu kalimat kasar bagi perintah Allah, yang menciptakanmu. Betapa sombongnya, sudah diberikan nikmat hidup, giliran dimintai hal sederhana menutup aurat saja sulit sekali dan banyak alasan. Astagfirullah..

7. BERHIJAB ITU GERAH
Panasnya dunia akibat sinar matahari itu tidak seberapa dibandingkan panasnya api neraka. Meskipun saya belum pernah melihat neraka, setidaknya isi Al Qur’an sudah berulang kali menggambarkan situasinya. Betapa kita manusia tidak akan kuat menahan panasnya. Yang hebat menahan pun tidak akan tahan, sebab siksaannya kekal, abadi. Jadi, bukankah lebih baik menahan gerah dunia daropada harus masuk bergerah-gerah di tempat buruk yang kekal.

8. TAKUT KEHILANGAN/TIDAK DAPAT PEKERJAAN
Rezeki itu Allah yang kasih, setuju? Nah, Allah punya perintah dan larangan. Mana mungkin mau Allah beri rezeki berlimpah bagi orang-orang yang mengabaikan perintah-Nya dan justru menjalani larangan-Nya. Pikiran dangkal soal pekerjaan tidak akan menghampiri yang berhijab itu sekali lagi merupakan tekanan arus dunia modern yang kuat dan tajam. Yakinlah ketika kita tidak mendapatkan perkerjaan akibat berhijab, maka perkerjaan itu memang tidak baik bagi kita. Dan temukanlah keajaiban bahwa ternyata diri muslimah yang berhijab ini banyak dihampiri oleh pekerjaan-pekerjaan yang penuh berkah dimana hijab dan dirinya sangat dihargai. Percayalah, mustahil bagi Allah menyempitkan rezeki orang-orang yang melaksanakan perintah-Nya dengan penuh keridhoan.

9. NANTI JADI JELEK
MasyaAllah. Hehehe, alasan ini lucu kalau mau dikomentari. Memangnya tanpa hijab, kamu cantik? Hihi, bercanda. Tapi menurut pengalaman dan pengamatan saya, semua wanita berhijab itu bertambah kecantikannya. Plus nambah kecantikan inner-nya. Untuk alasan satu ini hanya bisa bilang, sesungguhnya kecantikan paras dan raga itu tidak kekal. Ada saatnya kelak semua luntur tanpa ada yang bisa kita pertahankan bahkan dengan krim kecantikan sekalipun. Kecantikan hati dan iman, itulah yang kekal. Hijabmu adalah langkah pertama menuju proses penyempurnaan kecantikan hati dan iman yang kekal.

10. SEMUANYA BUTUH PROSES DAN WAKTU
Betul sekali. Semua perubahan butuh proses dan waktu. Hanya saja, tahukah kita seberapa banyak waktu yang tersisa untuk hidup kita? Lebih tepatnya lagi, masih banyakkah waktu kita? Atau jangan-jangan sudah sempit sedangkan kita tidak mengetahui. Saya doakan semoga masih ada waktu yang panjang agar sempat bertaubat kemudian berhijab. Tapi menurutku, lebih baik kenakan saja hijabnya, kemudian jalani prosesnya dan dapatkan hatimu penuh ketenangan karena tidak lagi dikejar-kejar waktu. Setelah berhijab, giliran berproses dalam memperbaiki kualitas diri. Lebih nyaman kan wahai Great Muslimah..


Ketahuilah, kehidupan di dunia itu tidak lebih dari 2% dari total kehidupan seluruhnya. Tapi dengan 2% itulah kita menentukan nasib 98% kehidupan kekal seluruhnya. Wahai Great Muslimah, yuk mulai sekarang berhentilah hanya memikirkan dunia, dunia, dan dunia. Bersenang-senang, jalan-jalan, shopping, dan nongkrong, sangat boleh dilakukan, tapi tanpa mengabaikan ibadah pada Sang Pencipta, salah satunya yang mudah sekali, berhijab.
“Bekerjalah kamu seakan-akan kamu hidup selamanya di dunia, tapi beribadahlah kamu seakan-akan kamu mati esok.”

You Might Also Like

0 komentar