Penyimpangan Seksual, Pencegahan dan Solusinya

Agustus 16, 2019



Materi :



Catatan :

Untuk materi seksualitas, biasanya dibedakan jadi orientasi seksual (misal LGBT) ataupun perilaku seksual menyimpang (misal anal/oral seks).

Orientasi seksual adalah ketertarikan secara emosional dan seksual terhadap jenis kelamin tertentu. Terdapat beberapa perbedaan Orientasi Seksual

1. Heteroseksual
Yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap lawan jenisnya.

2. Homoseksual
Yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap sesama jenisnya. Gay adalah istilah untuk homoseksual laki-laki dan lesbian untuk homoseksual perempuan. Pada perkembangannya ada banyak istilah yag digunakan pada waktu dan budaya yang berbeda.

3. Biseksual
Yaitu orang yang tertarik secara emosi dan seksual terhadap lawan dan sesama jenisnya.

Sementara istilah LGBT merupakan identitas sosial, semacam penerimaan diri, pencitraan, aktualisasi diri yang hadir sebagai lawan dari identitas heteroseksual. Jadi Same Sex Attraction tidak sama dengan LGBT. Same Sex Attraction hanya terbatas pada orientasi seksual saja namun belum tentu melibatkan perilaku seksual (berhubungan dengan sesama jenis). 

Untuk materi yang disebutkan di atas harus dibedakan manakah yang merupakan perilaku penyimpangan seksualitas mana yang merupakan orientasi seksual. Jadi, ada ralat sehingga seharusnya ada 13 jenis perilaku penyimpangan seksual antara lain:
1.Pedofilia
2.Infantofilia
3.Geronontofilia
4.Zoofilia
5.Froteurisme
6.Eksibionisme
7.Voyeurisme
8.Fetisisme
9.Transvetitisme
10. Sadisme
11. Masokisme
12. Sadomakisme
13. Nekrofilia


Pertanyaan :
 1⃣.Nama : Prasastia
Pertanyaan: Maaf sebelumnya Mb baru kasih pertanyaan jam segini🙏
Waktu baca judulnya ntah mengapa saya menganggap kalau gejala penyimpangan fitrah seksualnya itu seperti anak lelaki ke wanita-wanitaan atau anak perempuan yang ke lelaki-lelakian. Apakah itu termasuk penyimpangankah Mbak? Mengingat mereka juga biasanya kalau dibiarkan, malah mengkhawatirkan karena sering dibully dari keluarga dan beberapa jadi benar-benar menyimpang besarnya🙏

Jawaban:
Fitrahnya setiap orang dilahirkan dengan jenis kelamin perempuan dan lelaki. Jadi tatkala seorang lelaki tampak kewanita-wanitaan dan seorang perempuan tampak kelelakian maka jelas ada yang bermasalah disini (sebagaimna pembahasan di materi sebelumnya).

Kasus pria "melambai" dan sebaliknya adalah satu dari sekian banyak penyimpangan fitrah seksual yang ada.

Benar sekali mba, orang2 yang bermasalah seperti ini seharusnya tidak dibully karena ini akan membuat mereka semakin "menjadi" dan membentuk komunitas yng menerima keberadaan mereka.

Maka perlu edukasi juga ke keluarga dan lingkungan sekitar untuk merangkul mereka kembali ke fitrah mereka tanpa menyudutkan.

Tanggapan dari Mbak Fitry Indrianie
📑 Pernah dapat pelajaran ini waktu belajar ttg fase perkembangan anak. 
1. Fase anal
2. Fase oral. 
3. Fase (lupa namanya). Dimana pada masa ini anak lelaki cenderung dekat dengan ibunya. Anak perempuan cenderung dekat dengan ayahnya. Kegagalan fase ini ditandai dengan laki2 kewanitaan (kemayu), perempuan tomboy. Salah satu penyebab kegagalan fase ini adalah promblema rumah tangga orangtuanya. Anak melihat orangtuanya bertengkar. Ayah kasar memukuli ibu. Sehingga apabila anaknya laki2, dia menjadi gak suka dengan ayahnya sehingga pada fase itu dia mencontoh gaya ibunya yg feminim. Kalau anaknya perempuan, dia mencontoh sikap ayahnya untuk menjadi Pelindung ibunya sehingga jadilah ia kelaki2an. Wallahu'alam.
Mohon maaf mgkn ada yg bisa dikoreksi dari pendapat saya ini

4. Fase dimana anak laki-laki cenderung suka dengan wanita tp bukan ibunya. Bisa jadi teman bermainnya, atau teman sekolahnya. Begitu juga dengan anak perempuan suka dengan teman laki-laki nya. Makanya anak SD banyak yg suka-sukaan dengan lawan jenisnya. Cie-cie an.
5. Fase menuju akil baligh ( usia 12 tahun)
Apabila setiap fase lancar maka insyaAllah hidupnya akan normal dimasa dewasa nya.
Contoh kegagalan fase salah satunya seorg perokok. Seorang perokok itu mengalami kegagalan di fase oralnya.

Penjelasan tersebut merupakan teori psikoanalisis perkembangan kehidupan seksual manusia menurut Sigmund Freud

Fase Oral (0-1 tahun) kepuasan fisik dan emosional berpusat hanya di mulut. Makanan adalah kebutuhan yg paling penting utk fisik dan emosional-nya.

Fase Anal (1-3 tahun) sensasi perasaannya berpusat di daerah anal. Saat yg tepat anak belajar potty training.

Fase Phalic (3-6 tahun) alat kelamin jadi penting, mereka suka memainkannya. Mengidentifikasi jenis kelamin menjadi penting. Anak perlu jelas dan benar tentang perbedaan laki-laki dan perempuan. Bagaiamana mereka bersikap, berpakaian dan berperan.

Fase Latency (7-10 tahun) kebutuhan seksual anak tidak terlihat lagi. Mereka fokus pada kebutuhan fisik dan intelektual yang disalurkan lewat olah raga dan sekolah. Anak sudah bisa membedakan dengan jelas dirinya laki-laki atau perempuan dan bermain bersama teman sesama laki-laki atau perempuan.

Fase Genital (10-15 tahun) anak sudah menyukai lawan jenis. Ada kebutuhan untuk untuk mengasihi dan mencintai lawan jenis.


2⃣ Nama : Nurmala
Pertanyaan :
Apakah perlu menjelaskan kepada anak dg detail apa yg dimaksud dg masing2 pelecehan seksual? Misal, sodomi itu apa...., dll.🙏🙏🙏
Terima kasih 😊🤗

Jawaban :
Cara menyampaikan pendidikan seksual itu pun tidak boleh terlalu vulgar, karena justru akan berdampak negatif pada anak. Di sini orangtua sebaiknya melihat faktor usia. Artinya ketika akan mengajarkan anak mengenai pendidikan seks, lihat sasaran yang dituju. Karena ketika anak sudah diajarkan mengenai seks, anak akan kristis dan ingin tahu tentang segala hal.
Tips  penyampaian pendidikan seks kepada anak wajib menyesuaikan tahapan umur anak. Misalnya saat anak mulai bertanya, kita bisa konfirmasi terlebih dulu dari mana ia mendapat informasi atau pengetahuan seputar seksualitas. Berikutnya, kita sebagai orang tua dapat memberi jawaban sesuai tahapan usia anak. Jawaban untuk anak balita tentu berbeda dengan yang ditujukan untuk remaja. Saat menginjak level akil balig, menurut saya baru lumrah jika orangtua memberikan penjelasan lebih mendetail.

3⃣ 
Nama:desty
Pertanyaan

Bisa Minta tolong untuk poin solusi identifikasi sedini mungkin itu Caranya gimana kah?plus posisikan dengan jelas dan tegas itu seperti apa?nuhun

Jawaban

*Identifikasi sedini mungkin* disini maksudnya, meskipun penyimpangan seksual umumnya terjadi pada orang dewasa, namun akar dan penyebabnya ada pada fase perkembangan anak dan remaja. Termasuk pengasuhan dan pendidikan yang diterima anak pada fase tersebut. Berikut ini beberapa hal yang perlu menjadi perhatian orang tua terkait akar masalah penyimpangan seksual pada fase anak:
1.Apakah ada ketidakseimbangan peran kedua orang tuanya sehingga mengalami masalah pd perkembangan psikologis dan seksualnya.
2.Pengalaman seksual pada masa kanak-kanak dan remaja sekecil dan sesederhana apapun berpengaruh pada perilaku di masa selanjutnya. Misalnya, kebanyakan homoseksual telah melakukan hubungan seksual atau mendapatkan informasi yang tidak tepat pada masa kanak-kanaknya atau anak-anak yang sering mendapat pukulan secara fisik akan mencari ketenangan dengan mencari kenikmatan pada organ seksualnya.
3. Sebagian dari pelaku penyimpangan seksual adalah mereka yang tidak mendapatkan pengetahuan tentang seksualitas di masa kecilnya. Mereka juga mendapatkan ancaman dan larangan keras untuk mengetahui hal tersebut. Anak-anak memiliki rasa ingin tahu terhadap banyak hal, termasuk tentang seks. Namun kadang mereka belum tahu bagaimana cara bertanya tentangnya, sehingga memilih diam. Apalagi jika anak-anak merasa bahwa orang tuanya tidak tertarik menjawab pertanyaan tentang seks atau kurang suka dengan pertanyaan itu. Membiarkan anak dengan pertanyaan yang tidak terjawab dan menunggu hingga masa baligh untuk membicarakannya akan menimbulkan masalah baru.

Orientasi seksual ternyata bisa dideteksi sejak dini.Jika terdeteksi sedari dini, langkah rehabilitasinya pun lebih ringan dan singkat. Berikut indikasi yang bisa orangtua amati.
1. Meski tidak mutlak, penampilan anak bisa menjadi indikator awal. Misalnya, si upik menyukai potongan rambut cepak, tidak suka dengan perubahan fisiknya, dan lebih menyukai baju laki-laki. Atau si buyung yang kemayu dan senang dengan segala pernak-pernik perempuan.
2. Amati bagaimana ia berteman. Apakah si upik memiliki perhatian khusus sekaligus cemburu yang berlebihan terhadap teman perempuan? Atau si buyung senang memuji penampilan teman lelaki sebaya?
3. Lebih sering bermain, bahkan memiliki kelompok pertemanan dengan lawan jenis. Misalnya, anak lelaki yang selalu bermain dengan anak perempuan, atau anak perempuan yang lebih banyak bermain dengan anak lelaki.
4. Pada anak laki-laki, ketika masuk usia remaja, ia akan tiba-tiba memiliki minat terhadap kegiatan atau olahraga tertentu yang bersifat “kasar”. Penelitian yang dilakukan oleh Fernando Luiz Cardoso dari Santa Catarina State University di Brazil pada tahun 2008, menunjukkan bahwa laki-laki muda prahomoseksual akan tertarik dengan olahraga yang bersifat soliter seperti berenang, bersepeda, tenis, sepakbola atau football.
5. Jika anak cukup terbuka, berilah pertanyaan dengan cara yang tepat. Misalnya, “Siapakah teman yang paling kamu sukai di kelas?”, “Siapa teman yang menurutmu paling menarik di kelas?”, “Kamu deg-degan enggak kalau lihat perempuan yang cantik atau laki-laki yang ganteng?’
Indikasi-indikasi di atas memang tidak sempurna jika dijadikan indikasi apakah anak memiliki orientasi seksual sejenis atau tidak. Untuk mengenali lebih jauh, diperlukan tes khusus yang dilakukan oleh psikolog yang ahli di bidangnya.
Hindari Pemicunya! 
Rata-rata ilmuwan berpendapat bahwa faktor lingkunganlah yang berperan besar membentuk orientasi seksual seorang anak. Karena itu, hindarilah pemicu yang bisa membuat orientasi seksual anak keluar dari fitrah. Berikut beberapa langkahnya:
1. Sejak usia dini, kenalkan jati diri dan identitas sesuai dengan jenis kelamin anak. Jangan sampai sekali-kali anak laki diberi mainan princess dan anak perempuan diberi mainan robot-robotan.
2. Batasi penggunaan gadget atau internet. Akses informasi yang tiada batas akan membuat anak mudah menemukan konten pornografi, termasuk pornografi bagi homoseksual.
3. Dampingi anak saat menonton televisi. Berbagai tayangan—terutama komedi, sering menampilkan sosok waria atau gay sebagai lelucon. Dampak negatifnya, anak akan menganggap sosok tersebut normal di masyarakat.
4. Awasi lingkungan pertemanan anak, apalagi di masa pubertas. Berikan izin yang ketat jika anak ingin menginap atau bermain di rumah temannya.
5. Ikutilah tuntunan Rasulullah saw dalam memberikan pendidikan seksual pada anak. Seperti, memisahkan tempat tidur sejak usia 7 tahun, mengenalkan batasan aurat sejak dini (sebelum akil baligh), dan tidak menyerupai lawan jenis dalam berpenampilan.

*posisi kan dengan jelas dan tegas* disini maksudnya agar bisa menanggulangi kondisi maraknya penyimpangan seksual maka, kontrol dari masyarakat sangat perlu dilaksanakan dengan sebaik mungkin dalam menanggulangi kasus penyimpangan seksual. Selanjutnya, perlunya penerapan hukum dari negara. Mempidanakan LGBT bukan berarti diskriminatif atau intoleran mengingat semakin meningkatnya kasus asusila dan penyimpangan seksual yang sudah menjadi permasalahan serius di Indonesia. 

 4⃣
Pertanyaan
Yang saya jumpai di masyarakat seringkali bapak2 menyalahkan si Ibu penyebab melambai anak-anak mereka. Bagaimana ya Mb cara merangkul Ayah seperti itu, demi masa depan si anak agar lebih normal? maaf jadi nambah tanyanya🙏

Jawaban :
Ini pastinya bapak bapak yang blm move on.. hihihi... semua mua salah si emak. Tp memang kebanyakan seperti itu ya mbak. Menurut saya, merangkul bapak bapak spt ini gak bs seperti membalikkan telapak tangan. Karena mengubah pola pikir seseorang butuh waktu yang lama tergantung tingkat ke “lapang dada” an nya. Seperti kita yg butuh belajar dlm ibu profesional. Sepertinya bapak bapak ini juga mesti belajar setahap demi setahap.

📎Angkat figur ayah-ayah sukses di media sosial sehingga anggapan laki-laki sukses bukan hanya yang memiliki pencapaian tinggi dalam karir, tetapi juga keluarga. 
📎Jadikan kajian keayahan menjadi tren. 
📎Yang bisa dilakukan istri :
-Tumbuhkan citra baik ayah di depan anak. 
-Dukung peran ayah dalam pendidikan anak. 
📎Yang perlu diperhatikan oleh ayah :
-Penuhi peran ayah sesuai fitrah. 
-Pelajari perkembangan seksualitas anak. 
-Investasikan waktu baik secara kualitas maupun kuantitas dengan anak. 

You Might Also Like

0 komentar