Pertanyaan Yang Menyudutkan Itu

Mei 31, 2013

Suatu hari saya pernah ditanya.
X : “Hai,gimana dah ada ponakan buat aku?”

Aku : “Belum tuh, belum bikin”

X : “Loh emang ga kepingin ya punya baby?” -pertanyaan bodoh -__-"

Aku : “Pasangan mana yang begitu menikah ga kepingin punya anak,” 

X : (diam) “Trus udah usaha apa?”

Aku : “Ikhtiar mah udah,ke dokter juga udah, sehat kok aku dan suamiku, 2-2nya, ga ada masalah,” -emang perlu ya nanya kaya gitu, kepo amat sih, malesin banget -__-"

X : “Nah tuh udah usaha,trus targetnya kapan?”

Aku : “Ya suka-sukanya Allah ajalah mo ngasih kapan, mo besok kek, bulan depan kek, tahun depan kek, suka-sukanya Dia aja, emang kita bisa apa? Kan semua yang nentuin Allah” -__-" heran deh kok ada orang kaya gitu,nyakitin amat omongannya

X : -diam seribu bahasa, ga sadar yg nanya sudah melupakan Allah diatas segalanya-Sumpah aku gregetan dengan pertanyaan-pertanyaan diatas, mungkin bukan saya saja, masih banyak pasangan-pasangan yang menikah bertahun-tahun tapi belum punya anak pasti dapat pertanyaan demikian. Aku baru nikah setahun saja pertanyaan sudah sedemikian sadisnya, bagaimana  jika yang ditanya sudah bertahun-tahun menikah.Terkadang kita lupa menanyakan sesuatu seolah kita yang berkuasa, seperti kapan nikah, kapan punya anak, kapan dapat kerja? kapan ini, kapan itu.. pertanyaan-pertanyaan seperti ini sih wajar, iya wajar kalau pertanyaan hanya sampai di situ saja. Sebuah hal yang sangat lumrah, ketika kita lebih dari setahun menikah belum dapat momongan, ketika umur sudah mencapai 30 tahun kita belum menikah, ketika lama lulus kuliah kita belum dapat pekerjaan. Orang bertanya ingin mengungkap sesuatu yang mungkin terlihat janggal. Tapi jika yang nanya sampai bertanya detail, ini sih lebih dari wajar. Iya sih wajar, jika yg nanya sudah melupakan Allah, lupa kalau Allah penentu hidup kita,lupa kalau kita hanya manusia yg lemah, dikasih musibah juga pada K.O

Seorang teman bahkan dibanding-bandingkan, “Si A saja sudah lebih dulu menikah, sudah punya anak, masak kamu belum?” emangnya seorang anak itu dibuat dari tepung ya? Wah saya mau bikin banyak kalo gitu. Yah.. kalau orang nggak pernah belajar biologi sih memang seperti itu nanyanya, saya maklum saja. Mungkin dia lupa kalau sel telur tidak dibuahi sperma tidak akan bisa menghasilan anak.  Dari jutaan sperma yang menyerang belum tentu semuanya berhasil menggaet sel telur, bahkan ada yang harus mati di tengah jalan. Ada pula penyempitan saluran tuba sehingga sperma tidak bisa bergerak. Dan masih banyak lagi penyebab seseorang itu telat punya anak. Tapi kalau dia belajar biologi masih nanya kayak gitu juga, wah kayaknya dia juga udah lupa sama pelajaran Agama.Terkadang saya heran, kok yo bisa orang bertanya sedemikian nyeseknya, apa dia ga punya hati, atau terlampau penasaran. Seorang kawan pernah berkata kepada saya, “Jangan heran ditanyai seperti itu, sudah tabiat orang indonesia suka ikut campur dan suka main campur.

Mungkin saya akan lebih menghargai orang yang bertanya tapi kemudian tidak bertanya lebih detail  lagi, mungkin memang risih ditanya-tanya seperti itu, tapi ketika yang bertanya kemudian langsung menjawab, “Oh,..mudah-mudahan segera dapet momongan ya,” atau, “Insya Allah pasti dapet jodoh, asal yakin,”, atau “Semangat ya, Rezeki di muka bumi terhampar luas asal mau mengeksplore lebih jauh lagi,” Ini dia baru pernyataan keren. okelah yang menanti semuanya baik jodoh, rezeki ataupun buah hati yakinlah Allah punya rencana yg terbaik buat umatNya, kita tak tau sedangkan Allah lbh mengetahuinya..

yuk ah, jangan bermuram durja, orang-orang hanya bisa ngomong aja tanpa tau duduk permasalahnya apa, yang belum punya anak, yuk pacaran lagi, hubungan dengan suami direkatkan, atur komunikasi, aplod foto-foto mesra berdua, jalan-jalan ke tempat yang keren-keren, bikin mupeng orang-orang yang udah punya anak dan ga bisa jalan-jalan. Yang masih jomblo, yuk ah eksplorasi kehidupan, gali potensi diri, siapa tau kamu makin keren dan nemu jodoh beken, yang belum dapat kerja? Hari gini nyari kerja men, daripada wira wiri nyari kerja, mending wirausaha, kamu bakat dibidang apa, hajaar brohh...;)

Refleksi diri dari apa yang pernah saya alami, saat ini saya lebih memilih untuk menarik diri dari orang-orang yang kepo dan pingin tau banget apa yang ada dalam hidup saya. Mungkin ada beberapa orang menilai kalo orang yang punya tabiat seperti ini itu care, tapi menurut saya carenya itu lebih ke ingin mencampuri hidup orang lain. Bahkan yang lebih parah lagi kalo itu laki-laki, ironi sekali seorang lelaki yang punya kebiasaan kepo dan hasil dari keoponya terhadap orang lain itu dijadikan bahan obrolan, bahkan boleh dibilang hot news lah bagi mereka. Sungguh menjijikan sekali hal kaya gitu. Laki laki kok mulutnya seperti itu, tega makan bangke sodaranya. Naudzubillah....semoga kita dan keturunan kita dijauhkan dari hal-hal buruk seperti itu. Semoga di bulan yang baik ini kita bisa jadi manusia yang lebih baik lagi dan tidak hanya menilai diri dari penilaian manusia namun terus memantaskan diri di hadapan Allah, allahuma aminn ;);)

You Might Also Like

0 komentar