kufur nikmat 1
Januari 01, 2013
Ini dia artikel yang aku copas dari eramuslim, sebagai pembelajaran dan penguat hari> Semoga bermanfaat untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Amin
Mengingkari Nikmat Allah, baik yang kelihatan atau yang tidak
kelihatan, baik yang mudah difikirkan atau yang memerlukan pengkajian
secara mendalam
Karena segala nikmat itu datangnya dari Allah SWT, kita telah
meyakini bahwa pengertian Tuhan Yang Maha Kuasa adalah Dia sebagai
Murabbi, Pemimpin Yang Maha Tinggi dan Pemberi nikmat. Bahkan kita harus
meyakini bahwa suatu bencana yang menimpa kita pada hakekatnya dari
Allah, Dia adalah selaku Pemberi nikmat dan Penghalangnya. Sebab dalam
urusan memberi dan menahan nikmat bukan urusan manusia, tetapi
sepenuhnya hak Allah SWT.
Allah berfirman :
Dan Dia telah memberikan kepadamu (keperluanmu) dan segala apa yang
kamu mohonkan kepadanya. Dan jika kamu menghitung ni’mat Allah, tidaklah
dapat kamu menghinggakannya. Sesungguhnya manusia itu, sangat zalim dan
sangat mengingkari (ni’mat Allah). (Ibrahim :34)
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk
(kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan
menyempurnakan untukmu ni’mat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia
ada yang membantah tentang (keesaan) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau
petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan. (Luqman :20)
Sesungguhnya Karun adalah termasuk kaum Musa , maka ia berlaku aniaya
terhadap mereka, dan Kami telah menganugerahkan kepadanya
perbendaharaan harta yang kunci-kuncinya sungguh berat dipikul oleh
sejumlah orang yang kuat-kuat. (Ingatlah) ketika kaumnya berkata
kepadanya: “Janganlah kamu terlalu bangga; sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang-orang yang terlalu membanggakan diri”. Karun adalah salah
seorang anak paman Nabi Musa a.s.
Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu
(kebahagiaan) negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu
dari (keni’matan) duniawi dan berbuat baiklah (kepada orang lain)
sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu
berbuat kerusakan di (muka) bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai
orang-orang yang berbuat kerusakan.
Karun berkata: “Sesungguhnya aku hanya diberi harta itu, karena ilmu
yang ada padaku”. Dan apakah ia tidak mengetahui, bahwasanya Allah
sungguh telah membinasakan umat-umat sebelumnya yang lebih kuat
daripadanya, dan lebih banyak mengumpulkan harta? Dan tidaklah perlu
ditanya kepada orang-orang yang berdosa itu, tentang dosa-dosa mereka.
(Al Qashash 76-78)
Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa seseorang kecuali dengan
ijin Allah; dan barangsiapa yang beriman kepada Allah niscaya Dia akan
memberi petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala
sesuatu. (At Taghabun 11)
Maka apabila mereka naik kapal mereka mendo’a kepada Allah dengan
memurnikan keta’atan kepada-Nya ; maka tatkala Allah menyelamatkan
mereka sampai ke darat, tiba-tiba mereka (kembali) mempersekutukan
(Allah) (Al Ankabut 65)
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila
Kami berikan kepadanya ni’mat dari Kami ia berkata: “Sesungguhnya aku
diberi ni’mat itu hanyalah karena kepintaranku”. Sebenarnya itu adalah
ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.
Sungguh orang-orang yang sebelum mereka (juga) telah mengatakan itu
pula, maka tiadalah berguna bagi mereka apa yang dahulu mereka usahakan.
Maka mereka ditimpa oleh akibat buruk dari apa yang mereka usahakan.
Dan orang-orang yang zalim di antara mereka akan ditimpa akibat buruk
dari usahanya dan mereka tidak dapat melepaskan diri.
Dan tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah melapangkan rezki dan
menyempitkannya bagi siapa yang dikehendaki-Nya? Sesungguhnya pada yang
demikian itu terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi kaum yang beriman
(Az Zumar 49-52)
Manusia tidak jemu memohon kebaikan, dan jika mereka ditimpa malapetaka dia menjadi putus asa lagi putus harapan.
Dan jika Kami merasakan kepadanya sesuatu rahmat dari Kami sesudah
dia ditimpa kesusahan, pastilah dia berkata: “Ini adalah hakku, dan aku
tidak yakin bahwa hari Kiamat itu akan datang. Dan jika aku dikembalikan
kepada Tuhanku maka sesungguhnya aku akan memperoleh kebaikan pada
sisiNya.” Maka Kami benar-benar akan memberitakan kepada orang-orang
kafir apa yang telah mereka kerjakan dan akan Kami rasakan kepada mereka
azab yang keras.
Dan apabila Kami memberikan ni’mat kepada manusia, ia berpaling dan
menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak
berdo’a. ( Fushilat 49-51)
Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari AI Kitab [1098]: “Aku
akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka
tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun
berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku
bersyukur atau mengingkari (akan ni’mat-Nya). Dan barangsiapa yang
bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya
sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya
lagi Maha Mulia”. (An Naml 40)
Dan apa saja ni’mat yang ada pada kamu, maka dari Allah-lah
(datangnya), dan bila kamu ditimpa oleh kemudharatan, maka hanya
kepada-Nya-lah kamu meminta pertolongan.
Kemudian apabila Dia telah menghilangkan kemudharatan itu dari pada
kamu, tiba-tiba sebahagian dari pada kamu mempersekutukan Tuhannya
dengan (yang lain)
Biarlah mereka mengingkari ni’mat yang telah Kami berikan kepada
mereka; maka bersenang-senanglah kamu. Kelak kamu akan mengetahui
(akibatnya). (An Nahl 53-55)
0 komentar